A. Rekrutmen
Rekrutmen
(pengadaan pegawai) adalah proses penarikan sejumlah calon pegawai yang
memiliki potensi untuk ditarik menjadi pegawai, yang dilakukan melalui
berbagai macam kegiatan. Dalam kegiatan pengadaan pegawai harus
diperhatikan formasi yang kosong.
Formasi adalah
susunan jumlah pegawai dan pangkat yang boleh diduduki, yang ditetapkan oleh instansi
yang berwenang mengangkat dan memberhentikan pegawai untuk suatu unit
tertentu. Jumlah dan susunan pegawai tersebut betul-betul diperlukan
untuk melaksanakan tugas pokok yang ditetapkan.
Setelah pasti
ada formasi yang kosong, maka baru diadakan serangkaian kegiatan
untuk menjaring pegawai yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit beserta
kualifikasinya.
1
Media Penarikan Pegawai
Unit
kepegawaian ketika menarik pegawai, baik dari luar maupun dari dalam dapat
bertindak pasif dan aktif. Pasif berarti menunggu pelamar yang datang melamar
ke kantor. Aktif berarti menggunakan berbagai saluran atau media komunikasi
untuk memperoleh kenaga kerja.
Banyak saluran
yang dapat dipilih untuk menarik tenaga kerja. Ada sumber yang berasal dari
kawan pegawai, kerabat pejabat atau pegawai, oraganisasi profesi, depnaker,
lembaga pendidikan, dan open house.
Informasi
lowongan dapat diusahakan melalui media cetak, seperti surat selebaran,
pengumuman, iklan lowongan pekerjaan pada surat kabar dan majalah. Selain
itu, lowongan pekerjaan juga dapat disiarkan lewat media elektronika, seperti
radio, televisi dan bioskop.
Membuat
pengumuman penarikan pegawai, mengetik dan menggandakan pengumuman dengan
seluas-luasnya melalui media
massa atau
lainnya yang tersedia dan mungkin digunakan oleh pejabat yang berwenang atau
pejabat lain yang ditunjuk olehnya, dilakukan sekurang-kurangnya satu bulan
sebelum tanggal penutupan lamaran.
Hal-hal yang
harus tercantum dalam pengumuman lamaran itu meliputi :
a.
Jumlah dan jenis lowongan,
b.
Syarat yang harus dipenuhi,
c.
Alamat tempat lamaran diajukan,
d.
Batas waktu pengajuan lamaran,
e.
Lain-lain yang dianggap perlu.
Sebelum
menetapkan pengumuman lowongan kerja, terlebih dahulu menetapkan blangko
permintaan tenaga kerja yang berguna bagi unit kepegawaian untuk merencanakan
penarikan pegawai. Atas dasar permintaan tenaga kerja dari unit kepegawaian dan
dibuatkan rumusan job description dan job specification.
Akhirnya, baru disusun iklan lowongan pekerjaan tersebut.
Iklan lowongan
pekerjaan bermaksud mengundang pelamar untuk melamar pekerjaan. Data pelamar
dicatat secara tertib pada daftar pelamar. Daftar itu berguna sebagai
bahan pertimbangan ketika diadakan penyaringan. Selain itu, setiap surat
lamaran yang masuk harus dibalas baik bagi mereka yang diterima maupun yang
ditolak.
Adapun contoh
dari blangko permintaan tenaga kerja adalah sebagai berikut :
Unit Kerja
|
Jabatan
|
Jumlah
|
L/P
|
Syarat
|
Lebih Disukai
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
Tata
Usaha
Pemasaran
|
Juru
Ketik
Sekretaris
Salesmen
|
3 orang
1 orang
4 orang
|
L
P
L/P
|
a)
SMTA
b)
program D3
c)
Mengetik
a) Program D3
b) Komputer
c) Mengetik
a) SMTA
b) Bahasa
Inggris
c) Bahasa
Daerah
|
Sudah
berpengaman
Aktif
berbahasa Inggris
Memiliki
kendaraan sendiri
|
2.
Seleksi, Orientasi, dan Pengangkatan
Kegiatan
seleksi tidak hanya merupakan proses pemilihan pegawai dari sekian pelamar yang
dijaring melalui proses perekrutan, tetapi juga proses pemilihan calon pegawai
terhadap organisasi yang akan dimasuki.
Pegawai yang
telah lolos seleksi akan diprioritaskan untuk mengikuti kegiatan orientasi
sebelum yang bersangkutan ditempatkan dan mulai bekerja. Orientasi sangat
penting terutama bagi pegawai baru. Hal ini dikarenakan apa yang
diperoleh pertama kali seseorang memasuki dunia kerja akan berkesan lama, dan
ini akan mempengaruhi pegawai tersebut. Orientasi merupakan upaya untuk
mensosialisasikan nilai-nilai organisasi, pekerjaan, dan rekan-rekan pada
pegawai baru, yang dilakukan melalui sebuah program formal maupun
informal. Bagi pegawai lama yang akan menduduki jabatan baru, orientasi
juga diperlukan. Mereka belajar terlebih dahulu tanggung jawab yang
akan dikerjakannya.
B. Disiplin
Kerja Pegawai
Untuk mencapai
tingkat efisiensi kerja yang tinggi dibutuhkan tingkat kedisiplinan yang tinggi
pula. Disiplin mempunyai arti yang dalam, karena ia muncul
dari perasaan dan sikap seorang pegawai terhadap pekerjaan yang kemudian
diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan. Disiplin mempunyai
kualitas psikologis, oleh karena itu, selalu terlihat secara tidak
langsung yaitu melalui perilaku atau tindakan yang mencerminlkan kualitas
psikologis. Demikianlah maka wujud akhir dari suatu disiplin adalah
perilaku atau tindakan yang memenuhi tuntutan suatu pekerjaan secara wajar.
C. Daftar Urut
Kepangkatan
Pangkat adalah
kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang pegawai atau karyawan dalam
susunan kepegawaian yang digunakan sebagai dasar pengajuan jabatan.
Jabatan adalah
kedudukan seseorang pegawai atau karyawan sesuai dengan kerangka susunan
organisasi.
Daftar Urut
Kepangkatan (DUK) adalah daftar urut pegawai yang disusun berdasarkan kriteria
tertentu sebagai prioritas.
Kriteria yang
dijadikan dasar penyusunan urutan pegawai adalah sebagai berikut :
1.
Pangkat/Golongan
2.
Masa Kerja
3.
Latihan Jabatan
4.
Pendidikan
5.
Umur
6.
Prestasi Kerja
7.
Loyalitas
8.
Dedikasi
9.
Kepemimpinan
10.
Kemampuan Teknis
11.
Kemampuan manajerial dan ketentuan lainnya.
D. Mutasi,
Promosi, dan Demosi Pegawai
Mutasi adalah
suatu proses pemindahan jabatan atau kedudukan yang dipegang oleh seorang
pegawai ke suatu jabatan lain yang dikehendaki oleh suatu organisasi.
Dalam proses
mutasi terdapat dua kriteria :
1.
Mutasi yang bersifat positif
Mutasi yang
bersifat positif merupakan suatu proses pemberian kepercayaan yang dilakukan
organisasi kepada seorang pegawai untuk menduduki jabatan dengan tanggung
jawab yang lebih besar dibandingkan dengan jabatan sebelumnya. Mutasi positif
disebut dengan istilah promosi.
2.
Mutasi yang bersifat negatif
Mutasi yang
bersifat negatif merupakan suatu proses pengurangan tanggung jawab dari
jabatan sebelumnya karena melakukan tindakan pelanggaran disiplin. Mutasi
negatif disebut dengan istilah demosi.
E.
Pemberhentian Pegawai
Pemberhentian
pegawai atau karyawan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi :
1.
Pemberhentian dengan hormat karena meninggal dunia
2.
Pemberhentian dengan hormat karena :
a.
Atas permintaan sendiri
b.
Mencapai batas usia pensiun
c.
Perampingan organisasi
d.
Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban
sebagai pegawai atau karyawan
3.
Pemberhentian dengan tidak hormat, bisaanya dilakukan karena pegawai atau
karyawan melakukan pelanggaran disiplin yang sangat fatal dalam menjalankan
tugasnya.
Tugas
Mandiri :
1.
Amati kegiatan kepegawaian di tempat Anda melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
2.
Hasil pengamatan tuangkan dalam bentuk laporan
3.
Presentasikan di depan kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar