Materi Pembelajaran
- Pengertian
pengelolaan waktu
- Tujuan
pengelolaan waktu
- Prinsip-prinsip
manajemen waktu
- Menentukan
urutan prioritas
- Evaluasi
penggunaan waktu
I.
Pengertian
pengelolaan waktu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen adalah penggunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan,
atau keadaan berada atau berlangsung.
Manajemen waktu adalah menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat dan
bekerja lebih cerdas (Davidson, 2001, h.6). menurut Orr (dalam Saputro,
2006, h. 21).
manajemen waktu diartikan sebagai penggunaan waktu seefisien dan
seefektif mungkin untuk memperoleh waktu maksimal. Taylor (1990, h. 9)
mengatakan bahwa manajemen waktu adalah pencapaian sasaran utama kehidupan
sebagai hasil utama kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan kegiatan-kegiatan
yang tidak berarti yang sering memakan banyak waktu.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu adalah
proses pencapaian suatu sasaran atau tujuan tertentu yang telah ditentukan
dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan
efisien, seperti manusia, uang, perlengkapan, bahan-bahan, dan metode-metode
tertentu serta dengan menyisihkan kegiatanya.
II.
Tujuan pengelolaan waktu
Tujuannya adalah :
- Membantu
kita untuk berkerja lebih efektif dengan skala prioritas.
- Menjauhkan
kita dari stress kita dapat mengontrol setiap tugas dan tenggat waktunya
- Membuat
kita lebih produktif (dapat menghindari hambatan dan gangguan yang
menghalangi dari tujuan).
III.
Prinsip Manajemen Waktu
Untuk
dapat mengelola waktu dengan tepat, maka diperlukan pemahaman tentang
prinsip-prinsip dasar manajemen waktu agar lebih berhasil dan berdaya guna.
Berikut ini prinsip dasar manajemen waktu yang penting diperhatikan :
- Sediakan
waktu untuk perencanaan dan menetapkan prioritas
- Selesaikan
tugas berprioritas tinggi sesegera mungkin dan tuntaskan tugas sebelum
mulai tugas yang lain.
- Prioritaskan
kembali tugas yang tersisa berdasarkan informasi baru yang terkait.
IV.
Menentukan Urutan Prioritas
MENYUSUN PRIORITAS
Mengapa kita perlu menyusun prioritas?
Dalam
hidup banyak hal yang kita hadapi, yang kita inginkan, yang perlu dilakukan,
yang ingin dicapai. Akan tetapi sering kita dihadapkan pada pilihan-pilihan
karena kemampuan, sumber daya, juga waktu yang terbatas.
Sementara waktu yang kita miliki
sangat terbatas, tidak ada jalan lain selain membuat skala prioritas, yaitu
melaksanakan pekerjaan dan tugas-tugas berdasarkan urutan kepentingannya.
Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang bisa mengorganisir diri
mewujudkan cita-citanya dalam alokasi waktu yang ada.
A.
Prioritas
Kegiatan
Setiap hari kita melakukan berbagai
kegiatan, baik yang berkaitan dengan pekerjaan, sekolah, keluarga, sosial, dan
juga pribadi. Kegiatan-kegiatan ada yang berjangka panjang, berjangka pendek,
rutin, dan ada pula yang mendesak/darurat. Untuk kegiatan-kegiatan rutin dan
berjangka tentunya sudah bisa direncanakan, dan dideteksi mana yang menjadi
prioritas utama, disusul dengan prioritas-prioritas berikutnya, karena umumnya
berkaitan dengan rencana pencapaian tujuan dalam hidup. Namun kegiatan-kegiatan
darurat yang muncul di luar rencana pun sering datang tanpa diduga dan
mengacaukan pengelolaan waktu yang telah diatur. Berikut ini adalah
pengelompokkan kegiatan berdasarkan tingkat kepentingan dan waktu
pelaksanaannya:
a.
Kelompok
1: Kegiatan Penting Mendesak
Kegiatan
yang termasuk dalam kelompok ini adalah kegiatan penting yang harus segera
dilakukan, tidak bisa ditunda pada lain waktu. Contohnya: mengantar keluarga
yang kecelakaan ke rumah sakit.
Dalam
kelompok ini juga ada kegiatan-kegiatan yang diakibatkan karena kebiasaan
menunda-nunda pekerjaan. Ada juga kelompok orang-orang yang justru bisa bekerja
di bawah tekanan, semangat dan idenya muncul justru pada saat terakhir, dikenal
dengan istilah SKS (Sistem Kebut Semalam). Namun banyak resiko yang mendadak
muncul sebagai hambatan dan dapat mengakibatkan tugas tidak selesai, antara
lain mendadak komputer error, data hilang, terkena virus atau sakit mendadak.
Kebiasaan bekerja dalam kelompok
ini, mengakibatkan stress, kelelahan, dan prestasi biasa-biasa saja.
b.
Kelompok
2: Kegiatan Penting Tidak Mendesak
Kegiatan
dalam kelompok ini mencakup kegiatan-kegiatan penting yang dapat dilakukan
secara bertahap, rutin, dan terjadwal sehingga apabila muncul kegiatan darurat,
tidak akan terlalu mengganggu pencapaian target-target lainnya. Contoh:
relaksasi, mengerjakan tugas lebih awal, olahraga terjadwal dan sebagainya.
Orang-orang
yang berada pada kelompok ini adalah orang-orang yang memiliki visi, mempunyai
prioritas dalam hidupnya. Mereka akan melakukan perencanaan dalam mencapai
visinya, menetapkan prioritas, mengerjakan yang penting terlebih dahulu, dan
menyelesaikan sisanya kemudian.
Kesulitan
memasuki kelompok ini adalah tetap komit, konsisten dan disiplin menjalani
rencana kerjanya. Meskipun semua kegiatannya penting, namun jika TIDAK MENDESAK
akibatnya godaan untuk menunda pekerjaan juga tinggi.
Orang-orang yang berada dalam
kelompok ini akan hidup terkendali, seimbang, dan berprestasi tinggi.
c.
Kelompok
3: Kegiatan Tidak Penting Mendesak
Kegiatan-kegiatan
dalam kelompok ini adalah kegiatan-kegiatan tidak penting yang terpaksa
dilakukan. Misalnya menerima dan menemani tamu, mengantar kakak, menemani
teman, dan sebagainya. Umumnya kegiatan ini datang tanpa direncanakan dan sulit
dihindari. Orang-orang yang berada dalam kelompok ini termasuk orang yang
selalu berusaha membuat orang lain senang dan biasany tidak memiliki sikap
asertif, tidak memiliki kemampuan untuk mengatakan tidak, kurang memiliki
kemampuan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginannya kepada orang
lain, tanpa merugikan diri sendiri.
Bill Cosby mengatakan (dalam 7 Habits of Highly Efektif
Teens) ‘Saya tidak tahu kunci sukses, tetapi kunci kegagalan adalah berusaha
menyenangkan semua orang”.
Kelompok
ini merupakan kelompok terburuk. Orang-orang yang berada dalam kelompok ini
hidupnya kurang disiplin, prestasi rendah, tidak mempunyai tujuan hidup,
bereputasi sebagai penyenang orang lain tetapi dianggap sebagai keset kaki.
d.
Kelompok
4: Kegiatan Tidak Penting Tidak Mendesak
Kegiatan
dalam kelompok ini adalah kegiatan yang dilakukan secara berlebihan dan
mengakibatkan tingkat kepentingannya rendah. Contohnya, menonton televisi dan
tidur secara berlebihan.
Orang yang hidup dalam kelompok ini
berakibat malas dan tidak bertanggung jawab.
B.
Langkah-langkah
Menyusun Prioritas
Periksa
kembali tujuan-tujuan besar dalam hidup Anda beserta target waktu
pencapaiannya. Tujuan-tujuan besar mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama,
antara 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun ke depan.
· Pencapaian tujuan-tujuan besar dapat
dipecah menjadi tujuan-tujuan kecil yang dikerjakan secara bertahap. Tuliskan
apa saja yang akan di kerjakan dalam 1 minggu ke depan. Membuat Rencana
Mingguan membantu Anda untuk fokus pada penyelesaian. Kegiatan-kegiatan Utama
yang menunjang tujuan Anda, dan dengan sendirinya Anda akan mencapai lebih
banyak.
C.
Faktor
Penghambat Penetapan Prioritas
Banyak hal yang dapat mengganggu terlaksananya
kegiatan-kegiatan utama dalam proses pencapaian tujuan Anda. Beberapa hal yang
perlu diwaspadai adalah:
· Zona nyaman serta zona berani
· Ketakutan menjadi penghambat
· Bangkit lagi ketika gagal
· Menaklukkan cobaan
· Tidak berani berkata TIDAK
V.
Mengevaluasi
Penggunaan Waktu
Kata
evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti
penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983).
Evaluasi adalah proses
penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau
merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang
mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya
Waktu menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika
proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala
waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan
lama berlangsungnya suatu kejadian. Jadi mengevaluasi waktu berarti kita
akan mengevaluasi hal-hal yang telah dan kelak akan dilakukan.
Evaluasi Pemanfaatan Waktu Sehari
Untuk mengenali bagaimana cara
memanfaatkan waktu dalam sehari, maka kita dapat mengevaluasi kegiatan dengan
bertanya kepada diri sendiri, antara lain:
- Berapa
jam yang digunakan untuk melakukan perencanaan?
- Berapa
jam yang dimanfaatkan untuk bekerja optimal?
- Berapa
jam yang digunakan untuk membaca, memahami, dan berbagi atas suatu
pengetahuan dan pengalaman (belajar)?
- Berapa
jam yang dimanfaatkan untuk perjalanan menuju tempat bekerja dan pulang
kembali ke rumah?
- Berapa
jam yang digunakan untuk beristirahat, berolahraga, dan bersantai
(sejenak)?
- Berapa
jam yang dimanfaatkan untuk keluarga?
- Dan
berapa jam yang digunakan untuk masyarakat sekitar (Personal Social
Responsibility)?
Dengan melakukan evaluasi manajemen
waktu, maka kita dapat mengenali bagaimana penggunaan waktu dalam sehari
sehingga dapat menemukan hal-hal mana saja yang menurut kita berlebihan porsi
waktunya (misalnya makan terlalu lama, ngobrol yang tak perlu dan lain
sebagainya) dan mana yang kekurangan porsinya (misalnya membaca Quran,
mempelajari teknik-teknik baru untuk memudahkan penyelesaian tugas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar