Data merupakan kumpulan fakta atau angka
atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan
sebagai dasar menarik suatu kesimpulan.
Karakteristik
Serangkaian Data
Sebagai kumpulan fakta, serangkaian
data memiliki karakteristik-karakteristik seperti berikut ini:
· Elemen atau Unsur
Serangkaian data meliputi
sekumpulan elemen yang untuk masing-masing elemen tersebut memiliki informasi
tentang karakteristik-karakteristik elemen-elemen yang bersangkutan.
· Variabel
Adalah karakteristik elemen yang
menjadi perhatian dan memiliki nilai-nilai yang berbeda-beda. Misalnya,
karakteristik yang menjadi perhatian adalah pendapatan rata-rata perbulan.
Sebagai karakteristik, variabel ini memberikan penjelasan terhadap
elemen-elemen tertentu.
· Kasus
Adalah informasi yang menyangkut
seluruh variabel suatu elemen tertentu.
·
Observasi
Observasi sering pula disebut sebagai
hasil, yaitu suatu unsure dari serangkaian variabel tertentu.
Menghimpun
Data Melalui Penelitian Survei
1. Tipe-tipe
Data
Variabel-variabel yang ada dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu variabel yang berupa data kuantitatip dan variabel
yang berupa data kualitatip.
- Data kuantitatip adalah suatu
karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam
bentuk numerical.
·
Data
kualitatip
adalah suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan
dalam bentuk non-numerikal atau atribut-atribut.
Data kuantitatip sendiri dapat
dibedakan menjadi Data Diskrit dan
Data Kontinyu.
- Data kuantitatip
diskrit
adalah karakteristik suatu variabel yang berasal dari proses penghitungan
dan berupa bilangan bulat.
·
Data
kuantitatip kontinyu
adalah karakteristik suatu variabel yang berasal dari proses pengukuran dan
nilai-nilainya berada dalam suatu interval atau jangkauan tertentu. Nilai-nilai
data kuantitatip kontinyu dapat berupa bilangan pecahan yang tidak terhingga
banyaknya.
Skala Pengukuran
Dari berbagai tipe data yang dikumpulkan, tingkat pengukuran dan tipe
pengukuran-nya berbeda pula. Demikian pula untuk data diskrit, kendati data
tipe ini timbul dari proses penghitungan, dapat juga dikatakan bahwa data
diskrit timbul dari pengukuran melalui proses penghitungan.
Ada empat tingkat pengukuran
data-mulai dari yang paling lemah hingga paling kuat yaitu:
-
Nominal
-
Ordinal
-
Interval
-
rasio
MENGELOLA
DATA
Pengertian
data menurut The Liang Gie adalah hal, peristiwa atau kenyataan lainnya apapun
yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan
keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan.
Sedangkan
menurut Dr. S. P. Siagian menjelaskan
arti data dan informasi bahwa data merupakan sumber informasi dan merupakan
bahan informasi.
Istilah
data sering kali disebut dengan informasi. Ada yang menyebut data, padahal
informasi. Sebaliknya, ada yang mengatakan informasi padahal itu data. Dari
pengertian di atas jelaslah bahwa data merupakan sumber, pengertian informasi
merupakan bahan informasi, dan dengan sendirinya erat hubungannya dengan
informasi. Data merupakan sumber informasi. Data yang diproses menjadi
informasi atau tetap data, jika menjadi informasi ini berarti bahwa data
tersebut diperlukan untuk sesuatu kegiatan. Bila data itu tetap data, simpanlah
ke dalam penyimpanan. Data yang dikumpulkan bersama-sama dengan data yang
disimpan terlebih dahulu pada suatu ketika akan dikeluarkan karena dibutuhkan.
Jadi,
dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian informasi itu sangat erat hubungannya
dengan data. Informasi itu berasal dari data. Data merupakan bahan mentah yang
mengalami pengolahan dan pemprosesan, diolah dan diproses dalam format tertentu
yang memberikan arti kepada yang menerimanya dan dalam proses pengambilan
keputusan.
Data
yang masuk ke sebuah perusahaan atau organisasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Klasifikasi
data berdasarkan sumbernya
Klasifikasi
data berdasarkan sumbernya dikelompokkan menjadi dua, antara lain:
1) Data
intern, yaitu data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi
sebagai landasan pengambilan keputusan yang diperoleh dari catatan-catatan
organisasi itu sendiri.
2) Data
ektern yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber di
luar organisasi.
b. Klasifikasi
data berdasarkan pengolahannya
Jenis
data berdasarkan pengolahannya dapat diklasifikasikan menjadi dua, antara lain:
1) Data
primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang
yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut.
2) Data
sekunder yaitu data yang didapat tidak secara
langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara
komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan
data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
c. Klasifikasi
data berdasarkan sifatnya
1) Data
kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang
dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari
raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
2) Data
kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan
dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi
konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap
psikopat dan lain-lain.
d. Klasifikasi
data berdasarkan jenisnya
1) Data
Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya
adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu,
nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2) Data
Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya
ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang
lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan
sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang
lebih 850 ton.
e. Klasifikasi
data berdasarkan waktu pengumpulannya
1) Data
Cross Section
Data cross-section adalah data yang
menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember
2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2) Data
Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya
menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh
data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap
euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top
dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
Pengolahan
data ini merupakan jenis pengolahan yang dapat mengubah data
menjadi informasi atau pengetahuan.
Pengolahan data ini mayoritas menggunakan komputer
sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya
mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir
dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem
informasi.
Kedua
istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pengolahan data mengolah dan memanipulasi
data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi
memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk
keluaran.
Di
dalam olah
data
baik secara manual maupun dengan komputerisasi terdiri dari tiga tahapan dasar
yaitu input, proses, output. Dan tiga tahapan dasar tersebut dapat dikembangkan
menjadi:
a.
Recording
(Pencatatan)
Tahapan ini berhubungan dengan proses
pengumpulan data
yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar
atau formulir.
b.
Klasifikasi
(Classifiying)
Tahapan ini memberikan identitas atau
pengklasifikasian dalam data yang akan diolah, apakah identifikasi tersebut
dilakukan untuk satu kelompok atau beberapa kelompok dari data yang nantinya
merupakan karakteristik dari data yang bersangkutan.
c.
Sorting
(penyusunan)
Setelah data–data yang akan diolah
diberikan identifikasi seperti diatas, maka data tersebut mungkin perlu diatur
atau disusun sedemikian rupa, contohnya urutkan menurut kode klasifikasinya.
d.
Calculating
(Perhitungan)
Disini data dimanipulasi seperti pelaksanaan
perhitungan– perhitungan atau disebut Calculating.
e.
Penyusunan
Laporan (summarizing)
Untuk memungkinkan dilakukan analisa
terhadap data
atau informasi yang dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau pembuatan
rekapitulasi laporan sesuai dengan keinginan pemakai informasi.
f.
Penyimpanan
(Storing)
Storing atau penyimpanan data dan informasi
yang sejenis ke dalam file untuk referensi dimasa yang akan datang perlu
dilakukan. Dan media penyimpanan ada beberapa macam, disesuaikan dengan metode
dan peralatan yang dipakai dalam sistem pengolahan data, seperti disk, kartu,
dokumen.
g.
Pencarian
(Retrieving)
Di dalam file yang disimpan, pencarian data
atau retrieving biasa digunakan dengan cara penyimpanannya, terutama jika
pengolahan datanya menggunakan komputer.
h.
Komunikasi
(communicating)
Dalam proses olah
data
menjadi informasi, sampai informasi tersebut dipakai oleh user. Diperlukan
suatu komunikasi sehinnga mempermudah proses pengolahan data menjadi informasi.
i.
Penggandaan
(Reproducing)
Untuk pengamanan apabila data hilang atau
rusak, juga untuk keperluan perusahaan lainnya bisa dilakukan dengan
penggandaan dengan menggunakan mesin photocopy, disk, magnetic tape.
PENGGANDAAN DATA MENJADI INFORMASI
Pengertian
Penggandaan Dokumen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Balai Pustaka, ditulis arti kata penggandaan, yakni : proses, cara, perbuatan
menggandakan. Jadi kata menggandakan dapat diartikan, usaha memperbanyak atau
melipatkan beberapa kali dokumen. Dapat diartikan pula penggandaan dokumen,
berarti suatu perbuatan menggandakan atau memperbanyak dokumen sesuai kebutuhan
dengan menggunakan alat pengganda.
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali kegiatan yang merupakan kegiatan
penggandaan, baik itu penggandaan dokumen tertulis maupun penggandaan dokumen
tidak tertulis. Dengan adanya mesin pengganda ini diharapkan pekerjaan dapat
diselesaikan dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
Agar
kita dapat mengetahui berbagai cara yang dapat digunakan untuk menggandakan
dokumen dan berbagai alat untuk menggandakan dokumen sesuai dengan jenis
dokumennya, maka kita perlu mengetahui berbagai jenis dokumen.
Berikut
ini beberapa jenis dokumen :
Ø Dilihat
dari segi pemakainya :
Ø Dokumen pribadi
Ø Dokumen niaga
Ø Dokumen sejarah
Ø Dokumen pemerintah
1. Dilihat
dari segi kegunaannya :
v
Nilai
penerangannya
v
Nilai
yuridis
v
Nilai
perdagangan
v
Nilai
historis
1. Dilihat
dari sumbernya :
1. Dilihat
dari segi fungsinya :
- Dokumen dinamis
- Dokumen aktif
- Dokumen semi aktif
- Dokumen inaktif
- Dokumen statis
1.
Dilihat dari segi penelitian :
ü
Dokumen
primer
ü
Dokumen
sekunder
ü
Dokumen
tertier
1. Ditinjau
dari ruang lingkup atau bentuk :
v
Dokumen
literal
v
Dokumen
korporal
v
Dokumen
privat
Dengan mengetahui jenis-jenis dokumen
tersebut maka diharapkan kita dapat menentukan dengan tepat cara dan mesin
penggandaan yang akan digunakan. Penggandaan selain dilakukan terhadap dokumen
tertulis dapat juga dapat dilakukan terhadap dokumen tidak tertulis. Beberapa
bentuk gandaan yang lazim dilakukan antara lain :
1. Memperbanyak
dokumen naskah sebagai bahan suatu pekerjaan. Misalnya memperbanyak undangan,
memperbanyak materi rapat, memperbanyak laporan, memperbanyak bukti transaksi,
dll.
2. Memperbanyak
dokumen yang berisi gambar atau lukisan. Misalnya memperbanyak gambar peraga.
3. Memperbanyak
hasil rekaman. Misalnya memperbanyak cd, vcd atau kaset.
Fungsi
Alat Penggandaan Dokumen
Setiap organisasi yang besar atau kecil
dengan tujuan yang berbeda-beda, tentu di dalamnya tedapat bagian yang
melaksanakan tugas pokok dan bagian-bagian lain yang melaksanakan tugas
penunjang.
Salah
satu yang melaksanakan tugas penunjang adalah bagian penggandaan. Adapun fungsi
bagian penggandaan bagi suatu kantor, antara lain :
1. Memberikan
pelayanan memperbanyak dokumen, untuk pimpinan demi kelancaran tugas rutin
2. Memberikan
pelayanan memperbanyak dokumen, untuk bagian-bagian lainnya
3. Memberikan
pelayanan memperbesar atau memperkecil tulisan atau gambar, dari dokumen,
sesuai keinginan pimpinan
4. Bertanggung
jawab atas pekerjaan yang telah dipercayakan pimpinan kepadanya
5. Memberikan
pelayanan sesegera mungkin secara optimal
Macam
– Macam Alat Penggganda Dokumen
Maraknya teknologi digital memberi
pengaruh besar terhadap kecepatan pekerjaan bagi suatu kantor, terutama
pekerjaan kantor yang berhubungan dengan penggandaan dokumen.
Berikut
beberapa alat pengganda :
1.
Photocopy
2. Stencil
mechine
3.
Risograph
4. Offset
5.
Duplikator typeset
6.
Duplikator hektografik dengan alcohol
7. Printer
8. Scanner
9. Mesin
ketik
10. Thermocopier
Photocopy
Mesin fotocopy adalah suatu alat untuk
menyalin kembali dokumen atau illustrasi dengan menggunakan cahaya, panas,
bahkan kimia, atau muatan listrik statis. Pada tahun 1939 seorang ahli fisika
Amerika Serikat bernama Chester F. Carison menemukan proses duplikasi naskah
dengan menggunakan energi listrik statis yang diberi nama xerography yang
berarti tulisan kering dari bahasa yunani, lalu mesin ini diberi nama Xerox.
Jenis-Jenis Mesin Fotocopy Secara umum
berdasarkan ukurannnya mesin fotocopy dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu mesin
fotocopy kecil (portable), mesin fotocopy sedang (standar) dan mesin foto copy
besar.
1. Mesin foto
copy kecil Mesin foto copy kecil (Portable), Ciri-cirinya antara lain : mudah
dijinjing, kecepatan menyalin 5-10 lembar per menit, dengan ukuran kertas A4
(210 x 297mm).
2. Mesin foto
copy sedang Mesin foto copy sedang (standar), berat mesin ± 70 kg kecepatan
menyalin 15-25 lembar per menit, dengan ukuran kertas A3 (297×420 mm) dan B4
(257×364 mm)
3. Mesin
foto copy besar Mesin foto copy besar, berat mesin di atas 70 kg kecepatan
menyalin minimal 3 lembar per menit, dapat memperbesar dan memperkecil,
menggandakan pada kertas berwarna, serta dilengkapi dengan alat sortir papan
dokumen otomatis.
Cara
mengoperasikan mesin fotocopy
Cara
pengoperasian mesin fotokopi pada prinsipnya tidak terlalu sulit dengan syarat
sebelum mengoperasikan kita harus mempelajari terlebih dahulu petunjuk manual
atau buku petunjuk penggunaan mesin tersebut. Teknik operasional dari mesin
fotokopi melibatkan 3 bagian utama, yaitu :
1. Bagian bak
kertas kosong
Kertas
dari bak ditarik satu per satu dengan peralatan penarik kertas sehingga di
dalam mesin fotokopi terjadi proses perekaman naskah yang diletakkan pada papan
kaca dimana kertas tersebut harus diletakkan terbalik.
1. Bagian mesin
pemroses
Kertas
yang terkena proses foto dengan kekuatan sinar khusus dan alat elektronik, maka
terjadilah perekaman naskah asli dipindahkan ke atas kertas yang telah terkena
tinta.
Bagian
bak penampung hasil
Pada
bagian bak penampung hasil ini, kertas hasil fotokopi diletakkan.
Stencil
mechine
Mesin stensil tidak lain adalah mesin
penghasil dokumen berbentuk lembaran dalam jumlah banyak dengan menggunakan
pembantu “kertas master” yang disebut dengan stensil sheet atau sit stensil.
Ada 2 macam mesin stensil, yaitu : mesin stensil manual dan mesin stensil
listrik. Terdapat pula model dengan bantalan-dasar, yang merupakan jenis
duplikator stensil termurah dan memadai bila volume kerja yang harus dilakukan
sedikit. Duplikator stensil mampu menghasilkan salinan hingga 4000 lembar.
Stensil dapat disimpan dan digunakan kembali bila ditangani dengan baik.
Duplikator stensil kerap dibatasi untuk
memproduksi salinan pada kertas isap yang agak tebal. Model kertas ini cocok
untuk jenis laporan, spesifikasi, daftar harga, tetapi kurang cocok untuk
katalog dan formulir.
A. Mesin stensil
manual (manual stencil duplicator)
Mesin
stensil manual dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat dengan jenis
kertas seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.
Ciri-ciri
mesin stensil manual:
1. Tenaga
pengerakknya menggunakan tenaga manusia
2. Komponen dan
cara kerja mesin bersifat mekanis
3. Tinta yang
digunakan adalah tinta stensil warna hitam
4. sheet yang
digunakan bisa sheet stensil, sheet scanner, atau stensil cutter sebagai sheet
master
5.
ukuran kertas maksimum adalah kertas folio (8,5 x 13 inci atau 21,5 x 33 cm)
Komponen mesin stensil
manual :
1.
Silinder tinta (ink cylinder)
- Penjepit sheet stensil (stencil fitting bar)
- Kain penyaring tinta (ink screen)
- Plat baja (steel band)
2. Kerangka mesin
- Pintu tinta (inker door)
- Pompa tinta (ink pump)
- Alat penghitung (counter)
- Pengatur tinta (ink control)
- Engkol (handle)
- Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
- Pengungkit pencetak (print lever)
- Pengatur pemasukan kertas (feed contril)
3. Penutup mesin
- papan kertas (feed bord)
- penahan kertas (back guide)
- papan penerima (receiving board)
- penuntun kertas (paper guide)
B.
mesin stensil spiritus (spirit duplicator)
Mesin stensil spiritus termasuk jenis mesin
pengganda proses langsung (direct proses) atau ada juga yang menyebutnya
sebagai mesin pengganda cairan (liquide duplicator)
Ciri-ciri mesin stensil
spiritus:
1. Tenaga penggerakknya
menggunakan tenaga manusia (manual)
2. Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis
3. Menggunakan master paper
a. Kertas biasa dengan lapisan bahan pelicin
b. Master Sheet, kertas master dengan transfer carbon
c. Master thermal, kertas master dengan perekam menggunakan thermocopier
4. Penggandaan menggunakan kertas folio
5. Pencetakan menggunakan cairan pelarut alkohol.
2. Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis
3. Menggunakan master paper
a. Kertas biasa dengan lapisan bahan pelicin
b. Master Sheet, kertas master dengan transfer carbon
c. Master thermal, kertas master dengan perekam menggunakan thermocopier
4. Penggandaan menggunakan kertas folio
5. Pencetakan menggunakan cairan pelarut alkohol.
Komponen mesin stensil
spiritus:
1. Tabung berisi cairan
(fluid tank)
2. Alat penghitung (counter)
3. Tempat kertas atau papan kertas (feed tray)
4. Roda penyesuaian kertas (adjustment wheel)
5. Tombol pengatur pemasukan kertas (feed control button)
6. Pengatur posisi cetakan (copy positioner)
7. Tombol pengatur tekanan (preasure control button)
8. Engkol (handle)
9. Tutup atas (top cover)
10. Silinder logam (metal cylinder)
11. Tempat hasil gandaan (receiving tray)
2. Alat penghitung (counter)
3. Tempat kertas atau papan kertas (feed tray)
4. Roda penyesuaian kertas (adjustment wheel)
5. Tombol pengatur pemasukan kertas (feed control button)
6. Pengatur posisi cetakan (copy positioner)
7. Tombol pengatur tekanan (preasure control button)
8. Engkol (handle)
9. Tutup atas (top cover)
10. Silinder logam (metal cylinder)
11. Tempat hasil gandaan (receiving tray)
C.
Risograph
Mesin rissograph, yakni mesin pembuat
copy untuk jumlah yang besar dengan menggunakan master copy, dapat memperbesar
dan memperkecil, serta dapat merubah warna sesuai keinginan.Populernya, mesin
risograph lebih sering disebut sebagai Riso printer-duplicator. Mesin ini dapat
digunakan sebagai mesin cetak individual ataupun dengan cara terkoneksi
jaringan komputer.
mesin ini banyak dipakai dalam bisnis
percetakan untuk mencetak diantaranya: kop surat, nota, kartu nama,
pamplet/leaflet, brosur b/w, serta yang lainnya. Dengan kemampuan
mencetak 60-90 lembar A3 atau 100-150 lembar A4 mesin ini per menit, Mesin
Risograph ini juga mampu mencetak poster dengan ketebalan kertas hingga 400
gram.
Teknik cetak datar atau biasa disebut offset
adalah teknik cetak dimana bagian yang mencetak kedudukannya sama datar dengan
bagian yang tak mencetak.
Offset adalah mesin cetak yang menggunakan
master yang disebut plate dengan proses pemindahan huruf ke blanket.
Macam – macam mesin
offset :
Dilihat dari bentuk dan
kemampuannya, mesin offset dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Offset kecil
a. Offset kecil
Mesin ini bentuknya kecil, dengan
kemampuan mencetak maksimal pada kertas ukuran A3 (297 x 420 mm). Karena
bentuknya kecil, sedikit lebih besar dari mesin stensil, sering disebut mini
offset atau dekstop mini offset.
b.
Offset sedang
Mesin ini bentuknya lebih besar dan mampu
menceak kertas ukuran double folio. Karena bentuknya agak besar, mesin ini
diletakkan di lantai dan diberi alas meja (dekstop) seperti mini offset.
c.
Offset besar
Mesin ini bentuknya besar dan mampu
mencetak pada kertas ukuran A1 (841 x 594 mm) dan A0 (1189 x 841 mm). Mesin ini
umumnya terdapat di perusahaan percetakan yang cukup besar atau pada percetakan
surat kabar.
Ciri – ciri mesin
Offset:
Ada beberapa ciri mesin
offset, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Digerakkan dengan
tenaga listrik dengan komponen mekanis.
b. Mencetak dengan
master yang disebut paper plate, ada pula yang terbuat dari aluminium yang
disebut zink plate. Kedua jenis plate ini ada yang berlubang (perforated) dan
ada yang tidak berlubang (non perforated).
c. Proses pencetakan
dibantu dengan zat kimia yang disebut fixer serta air dengan cara
pemindahan huruf pada blanket.
d. Dapat mencetak pada
kertas doorslag sampai dengan kertas karton berukuran A6 (105 x 108 mm sampai
dengan A0)
e. Dapat mencetak
gambar atau foto dan berwarna.
Cetak offset adalah teknik cetak
yang banyak digunakan saat ini. Karena telah terbukti teknik cetak yang satu
ini memang memiliki banyak keunggulan dibanding teknik-teknik lainnya.
Kecepatan, kemampuan, dan kemajuan teknologinya bisa dibilang sebagai kekuatan
utama cetak offset. Bagaimana tidak, mesin offset tersedia dalam beberapa
pilihan. Mulai dari mesin satu warna seperti Hiedelberg GTO 52, Printmaster,
Speed Master, Roland, hingga mesin-mesin web berukuran besarpun ada.Cetak
offset mengadopsi teknik cetak datar, dimana image area dan non
image area sama tingginya. Namun apakah sebenarnya cetak offset itu.
Offset berasal dari kata set-off (beralih),
dimana lapisan tinta yang ada di pelat cetak tidak langsung dialihkan ke
permukaan bahan cetak tetapi diberikan dulu kepada sebuah blanket sebagai
perantaranya.Karena proses peralihan tadi, maka dalam mesin cetak offset
setidaknya terdapat tiga buah silinder utama, yaitu silinder pelat, silinder
blanket, dan silinder impresion. Dan karena dalam cetak offset
tinta harus melalui blanket terlebih dahulu sebelum mencapai permukaan bahan
cetak, maka cetak offset termasuk teknik cetak tidak langsung.Sama seperti
stempel anda di rumah, pelat cetak offset juga terdiri dari dua bagian,
yaitu image area yang nantinya akan membentuk gambar dan non
image area. Bedanya juga pada stempel acuan cetaknya bergelombang, maka
tidak pada cetak offset, dalam cetak offset pelat cetak yang digunakan itu
datar.
Cetak offset disebut juga chemical
printing technique atau teknik cetak kimia, karena dalam prosesnya cetak offset
memanfaatkan sifat tolak-menolak antara air dan minyak. Air yang dimaksud
adalah air pembasah yang digunakan dalam cetak offset, dan minyak dianalogikan
sebagai tinta yang digunakan dalam proses cetak. Bagian image area pada pelat
cetak offset terbuat dari lapisan Oleophylic yang bersifat
menolak air dan menerima tinta. Sebaliknya bagian non image area terbuat
dari lapisan hidrophylic yang menerima air dan akan menolak
tinta.Seperti diketahui bahwa air mustahil melekat pada permukaan yang licin,
maka dari itu permukaan bagian oleophylic dibuat licin,
sedangkan hydrophylic kasar.
Dalam proses cetak offset sendiri,
pertama-tama pelat akan diberi lapisan air, dan karena sifat-sifat bagian pelat
tadi maka bagian hidrophylic pun akan terlapisi oleh air,
sedangkan bagian oleophylic akan tetap kering. Pada tahap
selanjutnya, pelat cetak akan dilapisi oleh tinta, dan karena bagian hidropylic telah
terlapisi oleh air, maka mustahil tinta akan melekat diatasnya, dan karena
bagian oleophylic mampu menarik tinta, maka bagian itu pun
akan terlapisi oleh tinta, dan gambar-pun akan terbentuk.
E. Duplikator typeset
Duplikator typeset adalah mesin cetak kecil
yang menggunakan jenis letterpress. Proses pengetikan setting berjalan
lambatlukan ketarmpilan tertentu, tetapi menghasilkan cetakan berkualitas
tinggi.Typesetting memberikan hasil yang berkualitas tinggi dan memiliki
berbagai macam pilihan huruf. Peralatan ini semakin menjadi bagian dari kantor
yang terpadu.
Kita
bisa membedakan 4 jenis typesetter, yaitu:
a)
Photo-mechanical phototypesetter
b)
Digital phototypesetter
c)
Laser digital phototypesetter
d)
Laser digital typesetter
e)
Mesin scanner
Stensil sit yang diproses dengan mesin
scanner mula-mula diproses pada kertas biasa dan apabila diperlukan dapat
diedit dengan foto, gambar, table atau grafik.Setelah selesai di-lay out atau
diedit dan penetapan selesai, maka dengan mesin scanner dan stensil sit
scanner, copy master yang telah diproses di kertas tersebut dapat dipindahkan
ke dalam stensil sit scanner dengan bantuan mesin scanner yang bekerja secara
elektronik.
F. Duplikator
Hektografik dengan Alkohol
Duplikator dengan alkohol akan
mereproduksi ketikan, tulisan tangan atau gambar dalam berbagai warna. Mesin
ini mampu mereproduksi beberapa warna sekali jalan. Kombinasi warna
dimungkinkan pada satu salinan master dengan proses sederhana penulisan atau
pengetikan di atas kertas karbon berwarna yang berlainan secara bergantian.
Mesin ini mampu menggandakan 100 hingga 250
salinan. Master dapat diangkat dari mesin dan disimpan, sehingga pencetakan
dalam jumlah sedikir dapat dilakukan beberapa kali. Penggantian masker
dimungkinkan di antara pemakaian. Tata letak master yang sesuai memungkinkan
untuk mencetak informasi yang sama, atau yang berbeda sebagian, pada formulir
dengan ukuran yang bervariasi, seperti misalnya faktur, surat tanda penyerahan
barang dan surat pesanan. Dengan kertas khusus yang disela lembaran kertas
karbon hektografik, master dapat disiapkan sebagai keluaran komputer. Mesin
duplikator dengan alkohol ini terutama cocok untuk menggandakan dokumen
berjumlah 10 lembar ke atas.
G.
Printer
Alat ini dapat beroperasi apabila
dihubungkan dengan komputer. Alat pencetak (printer) menghasilkan cetakan yang
lebih berkualitas dan terang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Ada
beberapa jenis printer, antara lain:
a)
Matriks
Pencetak
ini menubrukkan sekelompok titik kecil ke atas kertas sehingga bergabung
membentuk karakter. Kualitasnya umumnya tidak terlalu baik, tetapi lazim
digunakan. Pencetak matriks dengan kepadatan ganda (double density) menggunakan
struktur bintik yang lebih halus sehingga menghasilkan karakter dengan kualitas
yang lebih baik.
b)
Pancaran tinta dan laser
Keduanya
adalah sistem yang mencetakkan tinta pada halaman tanpa mambentur kertas.
c)
LCD/citra elektronis
Alat
ini pada dasarnya merupakan mesin fotokopi yang “menyalin” secara elektronis
informasi yang tersimpan dan sering disebut “mesin fotokopi inteligen”. Mesin
ini menggunakan sinar laser yang dikendalikan oleh pengolah data, dengan
menempatkan citra karakter pada drum penyalin. Mesin ini baru, tetapi memiliki
potensi besar karena mampu menghasilkan kualitas yang baik dengan kecepatan
tinggi dan juga dapat mengopi bahan-bahan yang biasa.
d)
Pengumpan pencetak
Pengumpan
tunggal, gravitasi atau geser baik untuk aplikasi pengolah kata untuk surat
tunggal, tetapi agak lambat untuk penggunaan dalam jumlah besar. Untuk
pengumpan lebar-ganda diperlukan:
1. Pengumpan
traktor
Pengumpan
traktor memiliki kertas yang terlipat seperti kipas dengan lubang pada kedua
sisinya yang menyangkut pada mekanisme gigi roda untuk memegang kertas
sementara kertas itu bergerak melewati pencetak. Lembaran tersebut dapat
dirobek pada garis lipatannya setelah pencetakan. Ini pada dasarnya lebih murah
dan dapat diandalkan, tetapi memerlukan kertas khusus.
1. Pengumpan
lembaran
Pengumpan
lembaran adalah wadah bertutup yang menyimpan ratusan atau lebih lembaran
kertas atau amplop dan mengumpan lembaran tersebut satu demi satu ke dalam
pencetak. Alat ini lebih mahal, tetapi lebih tidak merepotkan dibandingkan
pengumpan traktor.
H. Mesin Scanner
Scanner adalah suatu alat elektronik yang
fungsinya mirip dengan mesin fotokopi. Mesin fotocopy hasilnya dapat langsung
dilihat pada kertas sedangkan scanner hasilnya ditampilkan pada layar monitor
komputer dahulu kemudian baru dapat dirubah dan dimodifikasi sehingga tampilan
dan hasilnya menjadi bagus yang kemudian dapat disimpan sebagai file text,
dokumen dan gambar.Bentuk dan ukuran scanner bermacam-macam, ada yang besarnya
seukuran dengan kertas folio ada juga yang seukuran postcard, bahkan yang
terbaru, berbentuk pena yang baru diluncurkan oleh perusahaan WizCom
Technologies Inc. Scanner berukuran pena tersebut bisa menyimpan hingga 1.000
halaman teks cetak dan kemudian mentransfernya ke sebuah komputer pribadi (PC).
Scanner berukuran pena tersebut dinamakan Quicklink.
Pada saat ini banyak sekali scanner yang
beredar di dunia dengan berbagai merk pula, Di antaranya scanner keluaran dari
Canon, Hewlett Packard ( HP ), EPSON, UMAX dan masih banyak lagi.Perbedaan tiap
scanner dari berbagai merk terletak pada pemakaian teknologi dan resolusinya.
Pemakaian teknologi misalnya penggunaan tombol-tombol digital dan teknik
pencahayaan.
Cara
kerja Scanner :
Ketika
menekan tombol mouse untuk memulai Scanning, yang terjadi adalah :
- Penekanan tombol mouse dari komputer
menggerakkan pengendali kecepatan pada mesin scanner. Mesin yang terletak
dalam scanner tersebut mengendalikan proses pengiriman ke unit scanning.
- Kemudian unit scanning menempatkan proses
pengiiman ke tempat atau jalur yang sesuai untuk langsung memulai
scanning.
- Nyala lampu yang terlihat pada Scanner
menandakan bahwa kegiatan scanning sudah mulai dilakukan.
- Setelah nyala lampu sudah tidak ada, berarti
proses scan sudah selesai dan hasilnya dapat dilihat pada layar monitor.
- Apabila hasil atau tampilan teks / gambar ingin
dirubah, kita dapat merubahnya dengan menggunakan software-software
aplikasi yang ada. Misalnya dengan photoshop, Adobe dan lain- lain. pot
scanned.
Ada dua macam perbedaan scanner dalam
memeriksa gambar yang berwarna yaitu :
- Scanner yang hanya bisa satu kali meng-scan
warna dan menyimpan semua warna pada saat itu saja.
- Scanner yang langsung bisa tiga kali digunakan
untuk menyimpan beberapa warna. Warna-warna tersebut adalah merah, hijau
dan biru.
Scaner yang disebut pertama lebih cepat dibandingkan dengan yang kedua,
tetapi menjadi kurang bagus jika digunakan untuk reproduksi warna. Kebanyakan
scanner dijalankan pada 1-bit (binary digit / angka biner), 8-bit (256 warna),
dan 24 bit (lebih dari 16 juta warna). bila kita membutuhkan hasil yang sangat
baik maka dianjurtkan menggunakan scanner dengan bit yang besar agar resolusi
warna lebih banyak dan bagus.
I. Mesin ketik
Mesin ketik atau mesin tik adalah mesin,
atau alat elektronik dengan sebuah set
tombol-tombol yang, apabila ditekan, menyebabkan huruf dicetak pada dokumen,
biasanya kertas.
Dari awal penemuannya sebelum tahun 1870 sampai pada abad 20, mesin ketik
banyak digunakan oleh para penulis profesional dan pekerja di kantor. Sejak
saat itu, mesin ketik telah menjadi bagian dari bisnis perusahaan dan menjadi
produk komersil di seluruh dunia. Walaupun masih populer dengan beberapa
profesi, seperti penulis, mesin ketik fungsinya telah teralihkan dengan
kehadiran mesin lain. Pada akhir dasawarsa 1980-an, mesin pengolah kata dan
komputer pribadi (personal computer) telah menggantikan fungsi mesin
ketik di beberapa negara di dunia bagian barat. Walaupun demikian, mesin ketik
masih digunakan di beberapa negara tertentu di dunia hingga saat ini.
Jenis
–jenis mesin ketik :
A.
Berdasarkan ukuran mesin
1. Mesin ketik portable
– Ukuran mesin ketik kecil dan ringan sehingga dapat dibawa kemana saja. Mesin
jenis ini dilengkapi dengan satu buah tutup yang menyerupai tas kecil.
2. Mesin ketik
semi standar – Ukuran mesin ketik sedang dan memiliki komponen yang lebih
lengkap dari jenis mesin ketik portable.
3. Mesin ketik
standar – Ukuran mesin ketik besar dan berat sehingga sulit dipindahkan. Mesin
jenis ini mempunyai perlengkapan yang lebih sempurna dari kedua jenis mesin
ketik lainnya.
B.
Berdasarkan ukuran huruf
1. Mesin ketik
huruf Pica (Pica type) – Mesin ketik ini biasanya digunakan untuk
menulis karya ilmiah. Huruf Pica adalah jenis huruf ukuran besar, setiap
satu inci ketikan menempati sepuluh hentakan.
2. Mesin ketik
huruf Elite (Elite type) – Mesin ketik ini digunakan untuk mengetik
huruf elite, yang ukurannya lebih kecil dari huruf Pica. Setiap satu
inci ketikan memuat dua belas hentakan.
C.
Berdasarkan tenaga penggerak
1. Mesin ketik
manual (manual typewriter) – Jenis mesin ketik ini sering disebut dengan
mesin ketik tangan, karena digerakkan oleh tangan manusia yang meliputi
memencet tombol, menggeser gindaran, dan sebagainya.
2. Mesin ketik
listrik (electric typewriter) – Mesin ketik ini digerakkan oleh tenaga
listrik. Dalam pengoperasiannya, manusia berperan sebagai pengendali.
J.
Thermocopier
Thermocopier
disebut juga thermofax atau transparancy maker. Thermocopier berguna untuk:
·
Membuat
master spirit duplikator menggunakan thermo master unit atau super thermo
master unit film.
·
2)
Membuat transparancy film untuk OHP menggunakan infrared transparancy film
·
3)
Melaminasi dokumen dengan menggunkan laminating film.
Macam
– macam dan ciri – ciri thermocopier:
Menurut
bentuknya, thermocopier dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
thermocopier
bentuk duduk dan thermocopier bentuk berdiri. Adapun ciri – cirri thermocopier,
sebagai berikut:
1. Digerakkan
dengan tenaga listrik
2. Bekerja
dengan penyinaran suhu tinggi
3. Menggunakan
master thermal khusus
4. Mengcopy
ukuran A4 (210 x 29
Pendistribusian
Data dan Informasi
PNGERTIAN
DISTRIBUSI
Secara
garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah,
harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi
merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
Menciptakan nilai tambah produk
melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan/utilitas
bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan.
·
Tujuan Pendistribusian
Informasi
·
Tujuan
Pendistribusian Informasi menurut William S.Davis
·
Supaya
informasi yang kita sampaikan dapat dimengerti
·
Memahami
orang lain
·
Supaya
gagasan kita dapat diterima orang lain
·
Menggerakan
orang lain untuk melakukan sesuatu
·
Tujuan
Pendistribusian Informasi menurut Scott dan Mitchell
·
Meningkatkan
penerimaan terhadap peraturan-peraturan organisasi oleh bawahan
·
Memeroleh
tanggung jawab yang lebih besar terhadap tujuan organisasi
·
Memberikan
data yang diperlukan untuk mengambil keputusan
·
Menjelaskan
tanggung jawab tugas, memperkenalkan kedudukan otoritas, dan memberikan
pertanggung jawaban untuk pelaksanaan pekerjaan
Saluran Distribusi : Definisi, Fungsi dan Jenis Saluran
Distribusi
1.Pengertian Saluran
Distribusi
Menurut Nitisemito
(1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga
distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk
menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa
dari produsen ke konsumen.
Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.
2. Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler (1997 : 531-532) adalah :
• Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
• Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan.
• Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
• Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
• Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
• Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain.
• Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
• Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.
• Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.
3.Macam Saluran Distribusi
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :
1. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
2. Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan. (Swastha dan Irawan, 1997, p.295-297)
2)
Proses penanganan informasi yang teliti dan matang antara lain :
1.
Tidak melupakan bahwa system informasi yang di kembangkan dimaksudkan untuk
mempermudah tercapainya tujuan.
2.
Bahwa setiap informasi yang dikembangkan dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan organisasi mengemban misinya.
3.
Memerhatikan bahwa informasi akan digunakan untuk mengambil keputusan.
4.
Menentukan kebutuhan berupa informasi.
5.
Mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang dapat dan harus diolah.
6.
Penanganan informasi yang terdiri atas langkah-langkah berikut :
a) Pengumpulan data
b) Klasifikasi data
menurut sumber, fungsi, dan sifatnya.
c) Pengolahan data
d) Analisis data
e) Interprestasi data
f) Penyimpanan
informasi hingga waktunya tiba untuk pengambilan informasi dari tempat
penyimpanan untuk disampaikan sebagai input kepada pimpinan.
Adapun
manfaat dari informasi/data ini adalah sebagai berikut:
a.
Sebagai
komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar
dalam menyediakan informasi.
b.
Menentukan
kualitas infomasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga informasi yang
disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
c.
Mengatasi
kerangkapan data.
d.
Menghindari
terjadinya inkonsistensi data.
e.
Mengatasi
kesulitan dalam mengakses data.
f.
Menyusun
format yang standar dari sebuah data.
g.
Penggunaan
oleh banyak pemakai. Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama
oleh banyak pengguna.
h.
Melakukan
perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau
dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan
password terhadap masing-masing data.
i.
Agar
pemakai mampu menyusun suatu pandangan abstraksi dari data. Hal ini bertujuan
menyederhanakn interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan database dapat
mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan
administratornya.
a. Distribusi
Informasi Secara Tertulis
Dimana
informasi ini dapat disampaikan melalui tulisan, seperti surat, media cetak,
brosur, dsb.
b. Distribusi
Informasi Secara Lisan, informasi ini dilalukan secara langsung oleh orang yang
bersangkutan kepada penerima informasi. Contohnya : pidato, pemberian informasi
seorang guru kepada murid, dsb.
a. Media
Distribusi Informasi secara tertulis
1) Memo
2) Majalah
atau bulletin
3) Laporan
tahunan
4) Uraian
Tugas
5) Buku
pedoman
b. Media
Distribusi Informasi secara lisan
1) Telepon
2) Rapat
atau pertemuan
3) Radio
dan TV
Metode
pengumpulan data Adalah teknik atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode
tertentu sesuai dengan tujuannya. Dalam proses pengumpulan data tentu
diperlukan sebuah alat atau instrumen pengumpul data. Alat pengumpul data dapat
dibedakan menjadi dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan
metode tes dan metode non tes.
1. Pengumpulan
Data dengan Metode Tes
Tes
merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang
berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan
menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi
kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
Keunggulan
metode ini adalah lebih akurat karena tes berulang-ulang direvisi dan
instrument penelitian yang objektif. Sedangkan kelemahan metode ini adalah
hanya mengukur satu aspek data, memerlukan jangka waktu yang panjang karena
harus dilakukan secara berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada
saat tes itu dilakukan. Adapun jenis-jenis tes, yaitu:
a.
Tes
Intelegensi
Tes kemampuan intelektual, mengukur taraf
kemampuan berpikir, terutama berkaitan dengan potensi untuk mencapi taraf
prestasi tertentu dalam belajar di sekolah (Mental ability Test; Intelegence
Test; Academic Ability Test; Scholastic Aptitude Test). Jenis data yang
dapat diambil dari tes ini adalah kemampuan intelektual atau kemampuan
akademik.
b.
Tes
Bakat
Tes kemampuan bakat, mengukur taraf
kemampuan seseorang untuk berhasil dalam bidang studi tertentu, program
pendidikan vokasional tertentu atau bidang pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih
terbatas dari tes kemampuan intelektual (Test of Specific Ability; Aptitude
Test ). Kemampuan khusus yang diteliti itu mencakup unsur-unsur
intelegensi, hasil belajar, minat dan kepribadian yang bersama-sama
memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu bidang tertentu dan mengambil
manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu.
c.
Tes
Minat
Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam
apa paling disukai seseorang. Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam
memilih macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya (Test of
Vocational Interest).
d.
Tes
Kepribadian
Tes kepribadian, mengukur ciri-ciri
kepribadian yang bukan khas bersifat kognitif, seperti sifat karakter, sifat
temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi-relasi social
dengan orang lain, serta bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran
dalam penyesuaian diri.
e.
Tes
Proyektif,
meneliti sifat-sifat kepribadian seseorangmelalui reaksi-reaksinya
terhadap suatu kisah, suatu gambar atau suatu kata; angket kepribadian,
meneliti berbagai ciri kepribadian seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban
tertulis atas sejumlah pertanyaan untuk menemukan suatu pola bersikap,
bermotivasi atau bereaksi emosional, yang khas untuk orang itu. Kelemahan Tes
Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang berpengalaman dalam
menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
f.
Tes
Perkembangan Vokasional
Tes vokasional, mengukur taraf
perkembangan orang muda dalam hal kesadaran kelak akan memangku suatu pekerjaan
atau jabatan (vocation); dalam memikirkan hubungan antara memangku suatu
jabatan dan cirri-ciri kepribadiannya serta tuntutan-tuntutan social-ekonomis;
dan dalam menyusun serta mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya
sendiri. Kelebihan tes semacam ini meneliti taraf kedewasaan orang muda dalam
mempersiapkan diri bagi partisipasinya dalam dunia pekerjaan (career
maturity).
g.
Tes
Hasil Belajar (Achievement Test)
Tes yang mengukur apa yang telah
dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis data yang dapat diambil
menggunakan tes hasil belajar (Achievement Test) ini adalah taraf
prestasi dalam belajar.
2. Pengumpulan
Data dengan Metode Non Tes
Untuk
mendapatkan data/informasi yang dibutuhkan ada beberapa macam metode yang dapat
digunakan antara lain sebagai berikut :
a.
Observasi
Observasi
diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian. Berikut alat dan cara melaksanakan observasi.
Keunggulan metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan
observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya
bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan
kurang waktu untuk diwawancarai atau mengisi kuesioner, kejadian yang serempak
dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer, dan
banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat
pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.
Kelemahan metode ini adalah observasi tergantung
pada kemampuan pengamatan dan mengingat, kelemahan-kelemahan observer dalam
pencatatan, banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama
yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia, dan oberservasi sering
menjumpai observer yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa
ia sedang diobservasi.
Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi
lingkungan tertentu, sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi
tidak dapat dilakukan. Berikut ini adalah alat dan cara melaksanakan observasi,
yaitu:
1) Catatan
Anekdot (Anecdotal Record)
Alat
untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian,
catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan
terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian
tersebut.
2) Catatan
Berkala (Incidental Record)
Pencatatan
berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala
tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan terbatas
pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan.
3) Daftar
Chek (Check List)
Penataan
data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan
jenis gejala yang diamati.
4) Skala
Penilaian (Rating Scale)
Pencatatan
data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak
pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya
terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan
tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap
gejal tersebut.
5) Peralatan
Mekanis (Mechanical Device)
Pencatatan
dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena
sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan
keperluan.
b. Angket
atau kuesioner (questionnaire)
Angket
atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan
untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner
merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan
pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan
bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud
yang jelas.
Penggunaan
kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan,
diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat
distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya,
pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya
dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang
diajukan akan lebih tepat dan seragam. Kuesioner dapat dibagi menjadi empat,
yaitu:
1) Kuesioner
tertutup. Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden
hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2) Kuesioner
terbuka. Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru
memformulasikan jawabannya sendiri.
3) Kuesioner
kombinasi terbuka dan tertutup. Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul
dengan pertanyaan terbuka.
4) Kuesioner
semi terbuka. Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada
kemungkinan tambahan jawaban.
c. Wawancara
Wawancara
informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data
dan informasi dari siswa secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara
tatap muka secara langsung dengan siswa. Selama proses wawancara petugas
bimbingan mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan
yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
1) Pedoman
wawasan tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis
besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat
diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak
tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban
responden. Jenis interviu ini cocok untuk penilaian khusus.
2) Pedoman
wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci
sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda (check)
pada nomor yang sesuai.
Pedoman
wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini
maka mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah
terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih
lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel,
dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.
d. Studi
Dokumenter (documentary sudy)
Studi
dokumenter merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun
elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai),
dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang
sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan
menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah
dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap
dokumen-dokumen tersebut.
Metode
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode
ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya
masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati. Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti
memegang check-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila
terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda
check atau tally di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat
bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan
kalimat bebas.
e. Otobiografi
Otobiografi
merupakan karangan yang dibuat oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada
saat sekarang. Riwayat hidup itu dapat mencakup keseluruhan hidupnya dimasa
lamoau atau hanya beberapa aspek kehidupannya saja. Keunggulan metode ini
adalah di samping menceritakan kejadian-kejadian dimasa lalu terungkap pula
pikiran dan perasaan subjektif tentang kejadian tersebut, menolong Konselor
memahami kehidupan batin siswa dan membantu siswa menyadari garis besar riwayat
perkembangannya sampai sekarang, berunsur subjektifitas sehingga siswa
menggambarkan dunia ini,
dilihat dari sudut pandang sendiri (internal frame of reference).
Sedangkan kelemahan metode ini adalah unsur subjektifitas juga menimbulkan
kesulitan bagi interpretasi, karena siswa cenderung melebihkan-lebihkan
kebaikan atau kelemahan sendiri dan menilai peranan orang lain secara berat
sebelah dan memerlukan waktu yang lama,
f. Sosiometri
Sosiometri
merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan sosial dalam
suatu kelompok, yang berukuran kecil antara 10-50 orang, data diambil
berdasarkan preferensi pribadi antara anggota kelompok.
Keunggulan
metode ini adalah mungkin kelebihan terbesar teknik sosiometri adalah teknik
ini memberikan informasi obyektif mengenai fungsi-fungsi individu dalam
kelompoknya, dimana informasi ini tidak dapat diperoleh dari sumber yang lain.
Sedangkan kelemahan metode ini adalah perlu diketahui bahwa tes sosiometri,
tidak memberikan jawaban yang pasti. Tes ini hanya bisa memberikan indikasi
struktur social atau petunjuk bagi peneliti tentang individu pada periode
tertentu, seluruh teori sosiometri atau postulatnya belum dites dan
dikembangkan sampai pada tingkat yang tak tersangkal kebenarannya, dan siswa cenderung
memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling berhasil
dalam melakukan kegiatan (sosiogroup) melainkan atas dasar simpati dan
antipati (psychogroup).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar