Minggu, 16 November 2014

SEUTAS CINTA

Oleh    : Aisyah Safitri Hayati

Nuriana telah meninggalkan pagi sampai malam untuk pekerjaannya. Suatu ketika malam itu ia menemui seorang lelaki tak dikenal disebuah cafetaria. Diam-dian Nuriana memperhatikan lelaki yang duduk di sudut kanan café ia sedang berbincang dengan teman-temannya. Pikirnya  lelaki tampan, berkulit hitam, berbadan tegap itu sasaran empuk untuk sebuah produk yang sedang ia promosikan. Nuriana mencuri perbincangan lelaki berkulit hitam hitam itu, bahwa ia seorang kapten di sebuah kapal yang mengangkut batu bara di Kalimantan.

“Mohon maaf pak saya mengganggu bapak, saya Nuriana boleh saya minta kartu nama bapak? Ini kartu nama saya.”Ucap Nuriana sambil menyerahkan kartu namanya.
“Oh ya terima kasih, tapi maaf kebetulan saya tidak bawa kartu nama bu.” Ucap lelaki itu.
“Oh begitu pa, boleh saya minta no telponnya?” Ucap Nuriana tak kehabisan akal.
“Oh boleh 083898989898.” Jawab Lelaki itu. Nuriana mencatat di buku kecil yang ia bawa kemana2. Karena hp-nya habis baterai.
“Oh ya terima kasih pa, maaf pa dengan bapak siapa?” Tanya Nuriana
“Sean, bu.”
“Baik terima kasih pa Sean.” Nuriana meninggalkan Sean dengan senyum.

Hari ini Nuriana seperti memeras keringatnya, saat masih kuliah ia nyambi mengajar di salah satu sekolah menengah pertama. Setelah lulus dari sarjananya, ia tidak lagi mengajar, ia lebih memilih bekerja menjadi unit manager di salah satu perusahaan besar di Jakarta dan ia mendapatkan beasiswa dari perusahaan untuk melanjutkan S2nya. Ia merasa apa yang terjadi pada dirinya seperti meminum madu dari Tuhan.
Malam selepas bekerja ia langsung menuju ke tempat perkuliahan. Malam itu, ia begitu kelelahan. Sebelum ia tidur hp-nya berdering, bunyi sms dari nomor tak dikenal.

“Assalamualaikum bu, lagi ngapain bu?” sms dari nomor tak dikenal.
Pikir Nuriana, yang sms itu adalah anak murid di SMP dahulu ia mengajar. Karena ia terlalu lelah, ia pun menangkap isi sms tersebut adalah menanyai kabar.

“Walaikumsalam wr wb. Ibu baik sayang.”sms Nuriana.
“Kok sayang?”.
“Mohon maaf ini siapa ya? Saya kira anak murid saya yang menanyakan kabar saya.” Sms Nuriana.
“Oalah bu, makanya jangan terlalu lelah bu. Saya sean bu. Yang tadi ibu minta no saya.”
“Oh maaf pa, saya belum save no bapak.” Sms Nuriana.
“Iya bu tidak apa-apa, silakan istirahat bu mohon maaf menggangu.” Sms sean

Semenjak itu, entah dengan alasan yang tak begitu jelas. Sean selalu menelpon Nuriana untuk mengajak bertemu. Nuriana selalu menanyakan untuk keperluan apa bertemu kepada sean. Namun jawabannya hanya ingin mengobrol dan mengajak makan malam. Nuriana mati kutu, awalnya ia meminta nomor hp sean hanya untuk urusan kerjaan. Tapi ia merasa seperti terikat dengan ia meminta nomor hp Sean.

Pikir Nuriana positif dengan ajakan makan malam Sean, pikirnya tidak apa-apa untuk menambah teman-teman. Malam itu ia mengajak makan bersama teman-temannya, malam berikutnya ia kembali mengajak bertemu. Karena Nuriana sudah menganggap Sean adalah teman barunya. Ia pun menerima ajakan Sean. Kali ini ia mengajak Nuriana untuk menemaninya bermain bowling. Nuriana pun hanya ikut dalam keseruan berteman. Besoknya ia mengajak Nuriana untuk menemaninya ke sebuah pusat elektronik untuk membeli hp. Dua hari kemudian ia mengajak Nuriana untuk datang keacara perkumpulan dengan teman-temannya karena lusa ia akan turun ke laut selama enam bulan. Nuriana pun datang ke acara Sean.

Saat itu banyak sekali teman-temannya yang datang untuk menemui Sean. Bahkan ada bebebrapa temannya yang sudah mempunyai istri bahkan mempunyai anak datang menemuinya. Ketika Nuriana terlambat datang, Nuriana merasa orang yang telah ditunggu Sean adalah dia. Bahkan teman-temannya mengira bahwa Nuriana adalah pacar Sean.

“Bukan,saya temannya.” Jawab Nuriana pada teman perempuan Sean saat teman sean mengira bahwa Nuriana adalah pacar sean.

Nuriana menarik kesimpulan dan menilai seorang Sean, dari beberapa pertemuan dengan sean dan teman-temannya. Ternyata Sean bukan hanya tampan tapi dia seorang yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap teman-temannya. Bahkan Nuriana melihat Sean begitu berat meninggalkan teman-temannya tersebut. Dari situ Nuriana menilai Sean adalah lelaki yang baik.

Malam sebelum pagi Sean pergi. Ia mengajak Nuriana kembali, ia mengajak makan malam. Hanya saja mereka berdua. Tidak tahu kenapa malam itu seperti ada hal yang berbeda. Sean lebih serius ketika berbicara pada Nuriana. Bahkan hal yang mengagetkan, Sean mengungkapkan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan oleh Nuriana.

“Na, tidak tahu kenapa semenjak pertama kali bertemu kamu. Saya sudah jatuh cinta kepadamu. Saya mau serius kepadamu.” Ucap Sean.


“Secepat itu? Apa yang membuat kamu jatuh cinta pada saya?” Tanya Nuriana.
“Saya tidak tahu.” Jawab Sean.

Duhai cinta yang baru saja datang
jangan tanyakan mengapa aku ada disini
karena mencintai tak  punya waktu untuk membuat alasan
ia begitu cepat menggelora dalam dada
tanpa melihat ia siapa dan dari mana
karena engkau datang tidak melewati mata
tanpa diduga dan disangka engkau sudah berada dalam hati
engkau tertidur pulas disana dan aku tidak akan membangunkanmu, sampai kapanpun akan menjagamu, disini. Di hatiku!

Nuriana memutuskan untuk menjalani terlebih dahulu kepada Sean, agar sama-sama diyakinkan perasaannya.

Terakhir Sean mengantar ke rumah, karena Nuriana mendengar Sean membutuhkan parfum. Nuriana memberikan parfum kepada Sean.


********

Sean selalu menghubungi Nuriana meski terkadang sinyal selalu mengganggu komunikasi mereka. Tiba-tiba ia hilang begitu saja, tanpa kabar. Dan Nuriana pun memberi pesan kepada Sean “Jika sudah tidak ada rasa khawatir dalam hatimu, beri tahu aku, sama hal sebelumnya. ketika engkau sudah diikat dengan sebuah perasaan tidak biasa terhadapku, engaku memberi kabar kepadaku.”

Menghilang………

*********

Sean mengahiri dengan titik. Mengakhiri sebuah rasa yang begitu cepat yang menghampirinya . Hanya sebuah sapaan dan senyum Nuriana, ia berani mengatakan cinta pada Nuriana. Nuriana, tidak pernah menolak hanya saja penuh Tanya (?). Bagaimana ia bisa mengatakan begitu cepat ?. Apa yang membuat ia jatuh cinta? Dan jawabannya kala itu hanya “tidak tahu”. 
Lalu apa alasan Nuriana menolak kebaikan, tidak ada pikirnya. Hanya saja Nuriana memerlukan waktu untuk mendapatkan cinta yang berkualitas.

Nuriana, tidak ingin sesuatu yang menyakitkan terjadi karna sebuah cinta yang terburu-buru. Saling mengenal adalah jawabannya. namun pada akhirnya bukan hanya saling mengenal tapi rasa yang begitu menyakinkan untuk Sean.  Dan pikir Nuriana, mencintailah karna Allah bukan focus pada orang yang telah dicintai sedangkan ia baru mengenal  Nuriana dengan waktu perkenalan seumur jagung .

Pikir Nuriana, bolehlah Sean mengenal perempuan lain kala itu ia menyampaikan pada Sean kala Sean begitu gencar mengatakan cinta pada Nuriana via pesawat telepon. Nurian merasa takut karena Nuriana benar-benar sedang menyakinkan dirinya tentang perasaan dalam dirinya.

Karena ia merasa belum mempunyai rasa yang menyakinkan itu, bukan tidak yakin pada Sean. Tapi ia belum merasa yakin atas perasannya terhadap Sean. Karena memerlukan waktu.

Dan suatu hari, Nuriana tidak dapat menghindari rasa yang begitu menyakinkan pada Sean. Kala Sean lama tak menghubunginya. Dan bagaimana Tuhan baru saja menitipkan sebuah rasa yang tidak biasa pada Nuriana. Lalu, Nuriana benar-benar memperbaiki komunikasi yang sangat buruk dengan Sean. Nuriana mulai menelpon dan menanyakan kabar Sean. Nuriana merasa sudah mempunyai alasan pada Sean  bahwa ia sudah merasa yakin bahwa ia adalah jawaban dari setiap persoalannya.

Hanya saja, ungkapan itu belum terucap. Sean mengatakan pada Nuriana bahwa ia telah datang pada Tuhannya malam – malam sebelum tidur menceritakan ia pada Tuhannya. Lalu malam berikutnya Tuhan menemui Sean dalam mimpinya, bahwa Nuriana bukan yang terbaik untuknya. Mendengar apa yang telah diucapkan Sean, Nuriana menahan tangis dan mengatakan,

“Baik kalau memang itu datang dari Tuhanmu!”. Ucap Nuriana “Hanya saja Aku juga ingin mengatakan padamu, bahwa aku sudah diyakinkan dengan Tuhanku tentang perasaanku padamu, aku sudah mulai mencintaimu dan menerimamu.” Ungkap Nuriana

“Kenapa engkau menemui Tuhanmu setelah engkau mengatakan cinta kepadaku?, Kenapa tidak sebelum itu!” ucap Nuriana pada Sean via telepon


1 komentar:

  1. Cinta itu anugrah yang terindah, maka berbahagialah. Cinta itu dari Allah dan akan kembali kepadanya.

    BalasHapus